Sering kali anda* mendengar istilah hacker daripada cracker. Hacker atau istilah Indonesia peretas lazimnya* dikaitkan dengan pekerjaan* merusak, durjana* atau urusan* negatif lainnya. Padahal terdapat* perbedaan antara hacker dan cracker meskipun dua-duanya* mempunyai* prinsip kerja yang sama yaitu menggali* celah kekurangan* atau lubang ketenteraman* suatu sistem.
Seseorang yang mengerjakan* teknik hacking atau cracking bertujuan untuk mengerjakan* penyusupan ke dalam sistem, baik dengan alat tolong* (tools) atau dengan menggunakan kemudahan* sistem tersebut* sendiri untuk mengerjakan* menyerang terhadap kekurangan* pada lubang ketenteraman* yang ada* dalam sistem atau layanan tersebut. Dengan kata lain, hacker dan cracker berjuang* mendapatkan akses sarat* ke dalam sistem dengan teknik* apapun. Namun destinasi* akhir dari mengerjakan* teknik ini adalah*perbedaan hacker dan cracker yang utama sebab* mempunyai* niat, mentalitas dan integritas yang bertolak belakang* jauh. Hacker bakal* mencari kekurangan* suatu sistem dan hasil temuannya akan diumumkan* kepada empunya* sistem atau dipublikasikan secara umum bahwa sistem itu* ada* kelemahan. Biasanya hacker akan menyerahkan* pendapat yang mungkin dapat* memperbaiki kekurangan* sistem itu* atau membetulkan* dengan teknik* yang legal. Berbeda dengan cracker, kekurangan* yang ditemukan itu* dimanfaatkan guna* kepentingan individu* seperti pencopetan* data, mengolah* data dan beda* sebagainya. Hacker Hacker dalam menganalisa kekurangan* suatu sistem tanpa merusak aslinya dikarenakan melulu* mencari kekurangan* atau celah keamanan. Hacker mempunyai* etika serta memahami* dan menyadari seluruh dampak* dari apa yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Hacker tidak segan-segan guna* berbagi ilmu untuk* orang beda* yang serius guna* ilmu pengetahuan dan kebaikan. Hacker mempunyai* komunitas yang jelas dan tersingkap* untuk memperdalam ilmu dan menggandakan* pemahaman mengenai* sistem operasi untuk* sesama hacker. Cracker dalam menganalisa kelemahan mempunyai* sifat* merusak atau mengacak-acak karena melulu* untuk deviden* atau kepentingan sendiri yang dapat* merugikan pihak lain. Cracker mempunyai* sifat* tersembunyi dengan memakai* IP address yang susah* dilacak. Cracker mempunyai* komunitas mempunyai* sifat* tertutup dan tersembunyi, melulu* orang-orang tertentu yang dapat* mengaksesnya. Pengertian Hacker ialah* orang yang memiliki* ilmu dan keterampilan* dalam bidang informatika atau orang yang berpengalaman* dalam sebuah* sistem atau jaringan pada komputer. Bagi* menjadi seorang hacker bukan usaha yang mudah, membutuhkan* pendalaman ilmu sebagai programmer bahkan sistem analis. Dengan demikian hacker masuk dalam ruang lingkup programmer yang dapat* membuat program, dapat* memperbaiki dan meneliti* suatu sistem atau jaringan dan dapat* memecahkan masalah dengan dengan memanipulasi kode komputer. Hanya saja,seorang programmer dapat* akan menjadi pengembang* (pengembang) untuk membuat* sesuatu yang cocok* dengan seperangkat prinsip-prinsip desain dan implementasi. Atau menjadi seorang hacker yang dapat* membuat hal-hal baru dari yang telah* ada laksana* memodifikasi secara signifikan untuk mengolah* fungsinya. Namun andai* menjadi hacker guna* kepentingan dan deviden* diri sendiri sesudah* mengetahui kekurangan* suatu program atau sistem, urusan* tersebut* sudah adalah*pekerjaan cracker. Bagaimanapun pun* hacker tetap dibutuhkan* sebagai penguji keamanan sebab* mengerti sistem dan dapat mengungguli* kontrol ketenteraman* yang ada. Namun tidak guna* cracker (hacker pencuri). Seorang Hacker yang sebetulnya* memandang* dirinya: ”I’m not hacker, i’m a security profesional.” Itulah yang menjadikan perbedaan antara hacker dan cracker.
Share This :
comment 0 comments
more_vert